WahanaInfrastruktur.com | PT Brantas Abipraya (Persero) mengebut penyelesaian bendungan yang akan jadi pengendali banjir Jakarta, Bendungan Ciawi, yang targetnya rampung di akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas menyebut Bendungan Ciawi adalah bendungan yang bertipe kering (dry fam) pertama di Indonesia.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Tidak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini juga dibangun sekaligus dijadikan tempat wisata, yaitu dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan.
"Bendungan ini akan menampung air pada saat musim hujan saja, sedangkan pada saat musim kemarau, bendungan ini akan kering. Nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir dari hulu sungai Ciliwung," ujar Anas dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Bendungan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini memiliki kapasitas volume menampung air sebanyak 6,05 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 39,40 hektare. Sehingga bendungan ini diharapkan mampu mengendalikan dan mengurangi banjir hingga 111,75 meter kubik per detik.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Jadi, pada saat periode curah hujan tinggi, bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol. Anas mengungkapkan kehadiran Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir di pintu air Manggarai, Jakarta Pusat hingga 11,9%.
Bendungan dirancang untuk mengurangi debit banjir di Jakarta dengan menahan laju aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendungan Katulampa.
Selain menjadi pengendali banjir, bendungan kering buatan Brantas Abipraya ini juga akan dijadikan konservasi sumber daya air. Bendungan yang terletak di Ciawi, Bogor ini pun juga dijadikan salah satu objek destinasi wisata di Jawa Barat.