WahanaInfrastruktur.com | Dalam rangka melaksanakan amanat UUD 1945 dan mengingat kembali pidato Bung Hatta dalam Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950 untuk menyediakan rumah bagi seluruh masyarakat Indonesia, diperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tanggal 25 Agustus.
Untuk peringatan Hapernas tahun 2022, Kementerian PUPR mengangkat tema “Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak dan Terjangkau untuk Kita Semua”. Tema ini bertujuan membangun kolaborasi yang lebih sinergis dengan seluruh stakeholder bidang perumahan, serta meningkatkan komitmen bersama dalam menyelesaikan tantangan dan permasalahan perumahan di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bantuan perumahan dari pemerintah sejak tahun 2015 selalu ada dan bahkan meningkat. Pada tahun ini pemerintah menyediakan bantuan perumahan sejumlah Rp29 triliun, sedangkan tahun 2023 akan meningkat menjadi Rp32 triliun untuk membangun minimal 220 ribu rumah melalui skema FLPP.
“Pemerintah terus mendorong penyediaan perumahan bagi rakyat, sesuai dengan harapan masyarakat. Maka mari kita bangun komitmen bersama berkolaborasi mewujudkan hunian layak dan terjangkau untuk semua,” kata Menteri Basuki pada Malam Puncak Hapernas 2022 di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (25/8/2022).
Pada malam puncak Hapernas ini, Kementerian PUPR menyampaikan apresiasi terhadap praktik-praktik baik yang telah dilakukan para stakeholder bidang perumahan.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Diantaranya Apresiasi atas Inovasi dalam Penyediaan Perumahan bagi MBR Non Fixed Income melalui Upaya Kolaboratif kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Apresiasi atas Implementasi Peraturan Daerah tentang Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dengan Penerbitan PBG Terbanyak kepada Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Serang.
Kemudian Apresiasi atas Implementasi Kolaborasi Penanganan Kumuh di Lahan Terbatas kepada Kota Surakarta, serta Apresiasi atas Implementasi Pembangunan Rumah Sederhana Terbesar kepada Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA).
“Dengan hasil karyanya ini, saya ingin memberikan apresiasi berupa program. Bukan uang, tapi program BSPS untuk perbaikan rumah tidak layak huni di lokasi masing-masing sebanyak 1.000 rumah. Program BSPS ini diberikan supaya kabupaten dan kota yang lain juga dapat ikut terus berkarya di bidang perumahan,” ujar Menteri Basuki.
Selain mendorong inovasi dari Pemerintah Daerah dan Asosiasi Pengembang, Menteri Basuki juga turut mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk segera berinvestasi di bidang perumahan dengan membeli rumah sendiri.
“Kalau anak-anak muda hanya mau ngontrak, kontrakan tiap tahun pasti naik. Tapi kalau beli rumah, cicilan itu makin lama makin tidak terasa. Lebih cepat beli rumah lebih baik,” ujarnya.
Turut hadir Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Wali Kota Tangerang, Asisten 2 Sekretaris Daerah Sumatera Selatan, Ketua dan Wakil Ketua Umum REI, Ketua Housing Urban Development (HUD), Perwakilan Masyarakat Peduli Perumahan dan Permukiman Indonesia (MP3I) dan Akademisi Universitas Indonesia (UI). [JP]