WahanaInfrastruktur.com | Pemerintah Indonesia menggandeng Inggris untuk pengembangan transportasi ramah lingkungan yang lebih rendah karbon. Kedua negara ini sepakat mengadakan program "Future Cities: UK-Indonesia Low Carbon Partnership".
Disebutkan, kerjasama ini menjadi komitmen kedua negara untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerjasama ini, yang diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Hendro, pihaknya telah mengembangkan angkutan umum massal perkotaan dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik.
"Melalui kerja sama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujarnya.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyampaikan, kemitraan di bidang transportasi sangat penting. Kolaborasi ini diharapkan agar lebih percaya diri untuk menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow, juga untuk mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi (zero emission).
"Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 °C, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25% emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi," tuturnya.
Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT) memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp. 162 Miliar,. Pendanaan itu akan digunakan untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Melalui program ini, kedua negara bersama-sama ingin menangkap peluang besar seperti: pengembangan peta jalan untuk elektrifikasi kendaraan umum secara efisien, pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta perancangan proyek transportasi rendah karbon yang mampu menarik investasi.
Ada lima proyek dalam program Future Cities ini. Antara lain, pertama integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang. Kedua, transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan. Ketiga, penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir. Keempat, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia. Kelima, mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta. [JP]