WahanaInfrastruktur.com | Indonesia optimis dapat meningkatkan ekspor bahan baku produk makanan olahan organik khususnya gula aren dan gula merah. Optimis terbangun setelah Atase Perdagangan Indonesia di Arab Saudi Gunawan bertemu perusahaan besar di bidang industri pastri.
“Kami optimis bisa meningkatkan peluang ekspor bahan baku produk makanan olahan ke Arab Saudi. Kebutuhan industri pastri di sini sangat besar dan masih membutuhkan bahan baku,” tegas Gunawan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (6/12).
Baca Juga:
Proteksi Kendaraan dengan Asuransi Mobil, Begini Cara Membelinya di Roojai
Melalui Kedutaan Besar RI di Arab Saudi, Atdag menggelar pertemuan dengan perusahaan raksasa yang khusus memproduksi kue-kue kering Saadeddin Group. Pertemuan digelar di Riyadh, Kamis (1/12) silam.
Pertemuan dipimpin Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz. Dalam pertemuan, industri kue Arab Saudi membutuhkan bahan baku organik untuk produk pastri khususnya gula aren dan gula merah.
Saadeddin Group merupakan raksasa toko kue di Arab Saudi yang tengah mengembangkan konsep baru dalam melakukan ekspansi bisnis.
Baca Juga:
Membantah Mitos: 5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses bagi Si Introvert
Saat ini, Saadeddin telah memiliki jaringan 121 toko yang tersebar di wilayah Arab Saudi. Saadeddin juga tengah menjajaki berinvestasi dengan membuka gerai dan mengembangkan bisnis waralaba di Indonesia.
Dubes Abdul mengungkapkan, Arab Saudi saat ini sedang melakukan kampanye hidup sehat dengan mengurangi konsumsi gula. Bahkan makanan olahan yang mengandung gula melebihi batas yang dipersyaratkan Otoritas Pemerintah Arab saudi dikenakan pajak.
“Perusahaan manufaktur makanan olahan di Arab Saudi berupaya menganti gula dengan kandungan gula rendah kalori. Kondisi ini menjadi peluang Indonesia untuk menyuplai bahan baku untuk Saddedin, berupa gula rendah kalori seperti gula aren maupun gula merah,” kata Abdul.
Gunawan menambahkan Saadeddin juga membutuhkan coklat yang berkualitas yang sebagian besar didatangkan dari Belgia. Selain itu, perusahaan ini juga mengembangkan beberapa kedai kopi di beberapa wilayah seperti di Dammam, Jeddah, Madinah, dan Mekah.
“Indonesia berpotensi menyuplai kebutuhan coklat berkualitas untuk Saadedin. Perusahaan ini juga membutuhkan kopi yang berkualitas dan kopi Indonesia memiliki karakter yang cocok untuk menyuplai kebutuhan Saadeddin. Selain itu, Indonesia berpeluang mengirimkan tenaga kerja profesional seperti koki, ahli gizi, dan ahli makanan untuk Saadeddin,” jelas Gunawan. [JP]