WahanaInfrastruktur.com | Perhelatan Indonesia Water Forum kembali diselenggarakan tahun ini di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema “Pengembangan SPAM, Transformasi Digital, dan Adaptasi Perubahan Iklim”.
Pada opening ceremony, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hadir memberikan sambutan dan turut membuka kegiatan IWF 2022 secara resmi bersama dengan Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Lalu Ahmad Zaini, dan Wakil Ketua Umum PERPAMSI Kabir Bedi.
Baca Juga:
OTT KPK di OKU Sumsel Tangkap Kadis PUPR, Kontraktor dan 3 Anggota DPRD
Kegiatan yang diselenggarakan PERPAMSI ini masuk dalam salah satu rangkaian kegiatan Integrated Technology Event (ITE) 2022 yang merupakan kolaborasi kegiatan Indo Waste, Indo Water, Indo Renergy, dan Indonesia International Smart City 2022 Expo and Forum.
Tema yang dipilih tahun ini bertujuan untuk mendorong para penyelenggara SPAM agar konsisten menjalankan perusahaan berbasis teknologi dan aware terhadap kelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai poin ke enam (6) dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan cara meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua.
Baca Juga:
PUPR Kota Tangerang Cek Jalur Mudik Lebaran 2025 untuk Pastikan Keamanan Pemudik
“Kementerian PUPR sendiri telah melaksanakan berbagai percepatan peningkatan pelayanan air minum bagi masyarakat. Antara lain melalui pembangunan SPAM yang ditingkatkan melalui hulu dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan akses air minum. Seperti melalui pembangunan SPAM Raknamo, SPAM Sindang Heula, SPAM Titab, SPAM Sei Gong dan SPAM Kuningan yang diikuti dengan penambahan jaringan perpipaan dan Sambungan Rumah (SR),” ujar Menteri Basuki.
Di samping itu, Kementerian PUPR juga meningkatkan kapabilitas SDM Pengelola Air Minum melalui beberapa upaya.
“Kami sadar, dalam peningkatan akses air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan tidak hanya dari segi infrastrukturnya saja tetapi juga dari SDM-nya. Oleh karena itu, kami memiliki Program Magister Super Spesialis yang bekerja sama dengan ITS untuk program studi Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum, serta ada pula Politeknik PU di Semarang untuk menghasilkan tenaga terampil yang siap bekerja di lapangan,” jelas Menteri Basuki.