DesaWisata.WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengumumkan 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Tiga desa wisata di Sumatera Utara (Sumut) berhasil masuk dalam daftar desa terbaik itu.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
Tiga desa wisata di Sumut yang masuk 50 besar ADWI 2022 itu yakni Desa Wisata Hilisimaetano di Kabupaten Nias Selatan, Desa Wisata Buluh Duri di Kabupaten Serdang Bedagai dan Desa Wisata Kampung Warna Warni Tigarihit di Kabupaten Simalungun.
"Selamat kami ucapkan bagi desa wisata yang berhasil lolos menjadi 50 desa wisata terbaik," kata Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno melalui keterangan resminya.
Dari situs resmi Kemenparekraf, Rabu (4/5/2022), Sandiaga menyebutkan, tahun ini terdapat 3.416 desa wisata dari 34 provinsi yang mendaftar untuk berpartisipasi pada ajang ADWI 2022. Sementara tahun lalu sebanyak 1.831 desa wisata yang telah berpartisipasi dan tergabung dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta).
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
"Pada 2022, ada 3.416 desa wisata, ini merupakan semangat kebangkitan bagi kita semua. Selamat kepada 50 Besar ADWI yang telah berhasil lolos kurasi dari 500 besar, 300 besar dan 100 besar," ungkap Sandi.
Lolosnya tiga desa wisata di Sumut itu tentu menjadi angin segar bagi industri pariwisata berbasis desa. Sebab, Sandiaga Uno akan turun langsung untuk menilai dan mempromosikan desa-desa wisata tersebut.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan desa wisata yang masuk dalam 50 besar ADWI 2022 terbukti memiliki daya tarik wisata yang variatif, dari mulai wisata religi, ekowisata, bahari, budaya, agrowisata, dan lainnya.
"Kegiatan visitasi nanti bisa menjadi ajang promosi bagi desa wisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan omzet penjualan produk ekonomi kreatif, di mana peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam memberikan stimulus sehingga menghadirkan para local champion dan meningkatkan kapasitas SDM. Sehingga menjadi best practice bagi desa-desa wisata lainnya," ujarnya.[zbr]