DesaWisata.WahanaNews.co | Taman Loang Baloq tahun ini masuk dalam nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Setelah bersaing dengan ribuan lebih desa wisata yang ada di Indonesia. Untuk masuk ke nominasi 10 besar hingga tiga besar, penilaian akan dilakukan oleh Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yang dikomandoi Menteri Sandiaga Uno.
“Kami sudah dapat informasi kalau Pak Menteri akan datang 24 atau 25 Juni nanti hari Jumat-Sabtu,” kata Lurah Tanjung Karang HM Gunawan kepada Lombok Post, kemarin (12/6).
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Untuk mempersiapkan kedatangan tim penilai, pemerintah kelurahan bersama Pemerintah Kecamatan Sekarbela, Dinas Pariwisata Kota Mataram dan Pokdarwis Tanjung Samudera akan menggelar rapat hari ini. Koordinasi terkait apa saja yang perlu disiapkan untuk mendukung kelancaran penilaian.
Masuknya Loang Baloq dalam nominasi 50 besar ADWI dikatakan Lurah Tanjung Karang membuat pihaknya cukup bangga. Mengingat peserta lomba ini terdiri dari 3.414 desa/kelurahan se-Indonesia.
“Makanya akan kami persiapkan diri dengan baik. Mulai dari penanganan kebersihan dan penataan pedagang di area Taman Loang Baloq,” ucapnya.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Para pedagang diimbau tidak memasang tenda terpal agar tidak menimbulkan kesan kumuh. Terlebih mereka juga sudah diberikan bantuan kontainer yang didesain estetis untuk berjualan. Sehingga itu diharapkan dimanfaatkan dengan baik.
Sedangkan untuk kebersihan, pemerintah kelurahan sudah menyiapkan program pilah sampah dari rumah (Pilsadar) sejak awal tahun. Setiap warga diberikan dua karung untuk menjadi tempat penampungan sampah plastik dan organik. Itu dipisahkan antara sampah plastik dan organik.
“Jadi sampah plastik bisa didaur ulang dan sampah organik nanti bisa jadi pakan magot yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup,” paparnya.
Warga juga dikatakannya sudah diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Menyusul Kali Unus yang melintas di wilayah Tanjung Karang bermuara di Pantai Loang Baloq. Jika warga membuang sampah ke kali, otomatis nanti akan dikembalikan oleh laut ke bibir Pantai Loang Baloq.
“Ini yang terus kami galakkan agar warga tidak buang sampah ke kali atau sungai,” kata Haji Gun, sapaannya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi mengaku pihaknya menargetkan Loang Baloq masuk nominasi 10 besar bahkan tiga besar. “Ini sebagai bentuk kesungguhan Pemerintah Kota Mataram membangun destinasi wisata di ibu kota Provinsi NTB,” kata dia.
Meskipun Kota Mataram tidak memiliki destinasi alam seperti kabupaten kota lain yang ada di NTB, namun masyarakat Kota memiliki keunggulan Sumber Daya Manusia. Sehingga mampu menghadirkan destinasi wisata ekonomi kreatif seperti Taman Loang Baloq. Dengan destinasi wisata ini dikatakannya cukup komplet.
Mulai dari wisata religi Makam Loang Baloq, wisata pantai, wisata taman rekreasi, wisata kuliner hingga wisata cendera mata kerajinan mutiara.[gab]