DesaWisata.WahanaNews.co | Sebanyak 11 desa wisata di Bali diusulkan untuk menjadi lokasi kunjungan para delegasi Presidensi G20.
11 desa wisata tersebut sudah diusulkan ke pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali.
Baca Juga:
Kakanwil Kemenkumham Bali Sebut Total Kepala Negara dan Tim Capai 3 Ribu Orang Ikut KTT G20
"Ya memang kami mengusulkan, kebetulan kan delegasi ini diatur sama Bank Indonesia," kata Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali I Made Mendra Astawa saat dihubungi dari Denpasar, Minggu (17/4/2022).
Adapun 11 desa wisata yang diusulkan untuk dikunjungi delegasi G20 yakni Desa Wisata Taro, Desa Wisata Nyuh Kuning, Desa Wisata Tenganan Pagringsingan, Desa Wisata Penglipuran, Desa Wisata Dukuh Penaban, Desa Wisata Bakas, Desa Wisata Pinge, Desa Wisata Munduk, Desa Wisata Sudaji, Desa Wisata Sambangan dan Desa Wisata Majelangu.
Mendra mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho.
Baca Juga:
BNBP Awasi Penularan Virus Covid-19 dam PMK di Bandara Bali
Trisno Nugroho meminta Forum Komunikasi desa untuk menyiapkan lima hingga 10 desa wisata dan kini sudah diusulkan sebanyak 11 lokasi.
Namun Mendra menegaskan, 11 desa wisata ini baru masuk dalam tahap usulan.
Nantinya pihak Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali yang bakal menentukan desa wisata mana yang bakal dikunjungi oleh delegasi G20.
"Kami sudah ada pembicaraan dengan pak Trisno diminta untuk menyiapkan desa wisata untuk dilibatkan sebagai tempat kunjungan delegasi G20. Nah itu sudah ada, cuma sekarang kan tinggal menunggu yang mana-mana mereka pilih," terangnya.
11 desa wisata itu diusulkan karena dianggap sudah dalam kondisi yang berkembang. Maka dari itu, 11 desa wisata ini dianggap siap untuk menerima kunjungan para delegasi G20.
Mendra berharap, kunjungan delegasi G20 menjadi bukti bahwa Bali memiliki keanekaragaman dari segi destinasi wisata. Desa wisata ini juga memberikan jawaban terhadap pembangunan di desa itu sendiri.
Untuk diketahui, Bali kini memiliki 238 desa wisata. Desa wisata tersebut disahkan oleh pemerintah kabupaten/kota. Jumlah ini bertambah cukup banyak setelah sebelumnya hanya 179 desa wisata.
"Pandemi (COVID-19) mengajak masyarakat ke kampung untuk membangun desa," ungkap Mendra.[zbr]