DesaWisata.WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap Desa Wisata Limbo Wolio di kawasan Benteng Keraton Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang merupakan benteng terluas di dunia, adalah suatu ikon dan harus dijaga serta dilestarikan seluruh komponen.
"Ada beberapa catatan yang saya ingin sampaikan bahwa ini adalah benteng terluas di dunia. Jadi ini kita canangkan sebagai Desa Wisata mengungguli 3.500 desa lainnya yang mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia," ujar Sandiaga saat kunjungannya di Kota Baubau dalam rangkaian masuknya 50 besar Desa Wisata Limbo Wolio pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), di Baubau, Rabu.
Baca Juga:
Kemenparekraf Hadirkan 'Wonderspace by Wonderful Indonedia' di Stasiun MRT Bundaran HI Kenalkan 5 DPSP
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penyelenggaraan acara 50 besar ADWI 2022 dengan tema "Kebangkitan Ekonomi Demi Indonesia Bangkit".
Keberhasilan Desa Wisata Limbo Wolio menembus 50 besar terbaik mengungguli 3.500 desa lainnya, kata Sandiaga Uno, tentunya harus dijaga dan dipertahankan. Capaian yang diraih saat ini adalah dari kolaborasi seluruhnya yang diharapkan akan membangkitkan ekonomi masyarakat.
"Memang untuk menjaganya harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan seluruhnya. Tadi antusiasme masyarakat luar biasa, saya melihat di tempat-tempat lain tidak ada dukungan yang begitu antusias seperti kali ini. Jadi mari sama-sama kita jaga sebagai tatanan sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo bahwa pariwisata harus bangkit, ekonomi harus tumbuh, dan lapangan kerja harus terbuka," ujarnya.
Baca Juga:
Sandiaga Dorong Pelaku Ekraf Bekasi Maksimalkan Digitalisasi dalam Pemasaran
Demikian juga, kata dia, saat masyarakat mengalami tekanan ekonomi yang berat pemerintah hadir untuk memberikan apresiasi.
Lebih lanjut dia mengingatkan mengenai kondisi batu-batu di benteng tersebut juga harus ada konservasinya, karena kemungkinan susunan batu di benteng tersebut secara perlahan akan tergerus atau aus seiring waktu.
"Dalam menjaga destinasi-destinasi yang prioritas kami melibatkan kementerian, lembaga, pemerintah pusat dan lapisan masyarakat. Memang sekarang yang menjadi salah satu topik yang hangat biaya, hemat kami dari Kemenparekraf yang perlu dijaga adalah aspek keberlanjutannya, aspek bagaimana ikon pariwisata seperti desa wisata Limbo Wolio akan menjadi warisan untuk anak cucu sehingga harus kita jaga," tuturnya.