DesaWisata.WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi NTB melakukan berbagai usaha untuk memperkenalkan sejumlah desa wisata di provinsi yang sedang naik daun sebagai tuan rumah MotoGP di Indonesia itu.
Dukungan diberikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dengan menggandeng pereli nasional Rifat Sungkar untuk mengelilingi desa wisata di NTB, sekaligus memperkenalkannya kepada publik.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Tak hanya Rifat Sungkar. Komunitas Otomotif pun diajak untuk bersama mempopulerkan sejumlah desa wisata di NTB, khususnya dewa wisata Tetebatu.
Rifat melakukan riding menggunakan vespa bersama Komunitas Modern Vespa Chapster Lombok, Komunitas bermotor Project, Komunitas Aspal Kota Bikers Unity, menuju desa wisata Tetebatu Lombok Timur dan berbagai desa wisata lainnya. Kemudian mereka lanjut ke Desa Prabu Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
“Kita sudah merancang Inspiring Village Desa Wisata Tetebatu untuk mendapatkan inspirasi yang berhasil jadi desa wisata terbaik dunia,” kata Menparkeraf Sandiaga Salahuddin Uno saat acara diskusi program tersebut di Restoran Ashtari Lounge di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akhir pekan kemarin.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Kemenparekraf telah menetapkan 10 Desa wisata di Lombok untuk dijadikan penggerak bangkitnya desa wisata lainnya yakni Desa wisata Bonjeruk, Desa Rambitan Sade, Desa Kuta Mandalika, Desa Kopang Remige, Desa Senaru, Sembalun, Desa Batu Kumbung, Sesaot, Desa Loyok dan Desa Wisata Tete Batu.
“Kami dengan Dinas Pariwisata NTB melakukan pemetaan 10 desa wisata siap dijual kepada wisatawan, karena jarak dekat dengan Mandalika dan telah mendapatkan SK,” katanya.
Ia mengatakan, keberadaan ajang Pertamina Grand Prix Of Indonesia di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit tersebut merupakan pemicu dalam membangkitkan pariwisata. Sehingga pengembangan desa wisata tersebut diharapkan bisa menjadi penggerak lokomotif kebangkitan ekonomi kreatif bagi masyarakat.
“Desa wisata harus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi, desa wisata berbasis masyarakat dan desa wisata berbasis digital,” katanya.
Potensi desa wisata tidak hanya menarik kunjungan wisatawan lokal maupun asing, tapi bisa membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat.
“Garap semua potensi desa untuk kebangkitan ekonomi pasca pandemi ini,” katanya.
Sementara itu, pereli nasional Rifat Sungkar yang telah melakukan touring dengan komunitas Motor di Lombok mengatakan, ia telah mengunjungi lembah ulem-ulem yaitu salah satu bendungan yang aliran airnya dari taman Nasional Gunung Rinjani.
“Ulem-ulem memiliki lokasi untuk perkemahan dan kegiatan outbond,” kata putra sulung mantan duet pereli Almarhum Helmy Sungkar dan Ria Sungkar ini kepada media.
Rifat juga mengunjungi Wisata Kolam Alam Mencrit yaitu kolam pemandian yang aliran airnya langsung dari Gunung Rinjani yang dibuat dan dikelola oleh desa wisata setempat.
“Di sana terdapat wisma Soedjono yaitu salah satu penginapan pertama yang dibangun oleh dokter pertama di Desa Tete Batu. Desa ini memiliki Air Terjun Terjun Sarang Walet, Air Terjun Tibu Topat,” jelas suami artis Sissy Priscilla ini.[zbr]