DesaWisata.WahanaNews.co | Desa Wisata Pentingsari bisa menjadi ujung tombak untuk mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pusat pariwisata terkemuka di tingkat Asia Tenggara.
Hal tersebut sejalan dengan arah pembangunan DI Y dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD 2021- 2025.
Baca Juga:
9 Gagasan Pemuda untuk Majukan Sumatera Utara: Buku "Pemuda Bersama Bobby Nasution"
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan, keberadaan desa wisata telah terbukti efektif membangkitkan perekonomian desa.
Karenanya, ia menambahkan, desa wisata layak disebut sebagai primadona pariwisata Nusantara. Bahkan, desa wisata layan jadi favorit di tingkat dunia.
Aji mencontohkan Desa Wisata Pentingsari, yang dikenal di dalam negeri maupun mancanegara. Penghargaan nasional dan internasional pun diraihnya.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
“Desa budaya dan desa wisata memiliki potensi sangat besar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan sekaligus mewujudkan DI Yogyakarta sebagai pusat pariwisata di Asia Tenggara,” terang Baskara Aji, Jumat (10/3/2022).
Ia melanjutkan, desa wisata di DIY bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara lantaran menawarkan pengalaman unik dan berkesan.
“Lantaran masih pandemi Covid-19, Pemda DIY belum mampu mengoptimalkan kedatangan wisatawan mancanegara,” paparnya.
Manakala pandemi Covid-19 berakhir, seiring potensi desa wisata, ia yakin tingkat kunjungan wisata ke di DI Yogyakarta bakal meningkat tajam.
“Lebih-lebih, selama pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan ke DI Yogyakarta berhasil melampaui Bali,” beber Baskara Aji.
Ia mengemukakan, DI Yogyakarta juga punya Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo yang digadang bisa mengerek angka pelancong.
“Yogyakarta International Airport memberi akses kunjungan turis asing via layanan penerbangan langsung dari negara asal ke DI Yogyakarta,” katanya.
Baskara Aji berharap, keberadaan Desa Wisata Pentingsari bakal mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke DI Yogyakarta.
“Pasar desa wisata adalah wisatawan luar negeri, semisal dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Saya kira sangat prospek,” pungkasnya.[zbr]