DesaWisata.WahanaNews.co | Tak hanya memiliki alam eksotis, Kabupaten Karo juga menyimpan segudang potensi wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi dan dinikmati.
Melansir situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, setidaknya ada tiga desa yang kerap menjadi destinasi wisata budaya di sana. Desa-desa ini, bisa menjadi pilihan Anda untuk mengisi waktu liburan, apalagi saat ini masih dalam momen libur Lebaran.
Baca Juga:
Bhabinkamtibmas Polsek Berastagi Tingkatkan "Cooling System" Jelang Pilkada di Kelurahan Gundaling I
Setiap desa wisata budaya ini, ada rumah adat yang berusia ratusan tahun. Anda bisa menambah pengetahuan mengenai adat Karo dan berinteraksi dengan masyarakat desa di sana yang terkenal ramah dengan wisatawan.
Berikut tiga desa wisata budaya di sayang Anda lewati saat berkunjung ke Karo:
Desa Budaya Dokan
Baca Juga:
Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, TNI Selidiki Dugaan Keterlibatan Anggota
Desa Dokan Tanah Karo.
Objek wisata budaya ini terletak di antara jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Simalungun. Desa yang berada di Kecamatan Merek ini, memiliki tujuh rumah adat tradisional Karo yang berusia lebih dari 100 tahun. Dari tujuh rumah adat itu, enam masih tetap dihuni oleh masyarakat desa tersebut.
Dokan memiliki atmosfir yang menyenangkan karena belum terlalu banyak wisatawan yang mengunjunginya. Di desa ini juga masih terdapat satu lesung yang pada masa lalu digunakan oleh masyarakat untuk menumbuk padi.
Di sekitar desa ini, Anda juga dapat menikmati agrowisata milik masyarakat, khususnya perkebunan jeruk. Dengan aksesibilitas yang cukup baik, desa ini dapat ditempuh dengan menggunakan bus ukuran besar dengan jarak sekitar 23 Km dari Kota Berastagi.
Desa Budaya Lingga
Rumah Siwaluh Jabu.
Desa Budaya Lingga merupakan salah satu desa budaya tertua di Kabupaten Karo. Hingga saat ini masih memiliki rumah adat tradisional Karo yang berusia lebih dari 250 tahun. Rumah adat ini dikenal dengan nama Rumah Siwaluh Jabu, dihuni oleh delapan kepala keluarga yang hidup berdampingan.
Bahan bangunan rumah tradisional ini terbuat dari kayu bulat, papan, bambu dan beratap ijuk tanpa menggunakan paku yang dikerjakan oleh tenaga arsitektur masa lalu.
Desa ini terletak di Kecamatan Simpang Empat, berjarak 15 Km dari Kota Berastagi. Dengan tingkat aksesibilitas yang baik sehingga dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum dan juga bus pariwisata.
Di desa ini Anda juga dapat mengunjungi Museum Karo Lingga yang mengoleksi berbagai benda-benda peninggalan masa lalu berupa peralatan rumah tangga, alat pertanian hingga alat musik tradisional Karo.
Desa Budaya Sempa Jaya (Peceren)
Desa Sempa jaya (Peceren)
Tempat ini merupakan sebuah desa kecil di pinggiran Kota Berastagi yang didiami sekitar 700 keluarga. Jaraknya sekitar 2 Km dari Kota Berastagi.
Desa ini memiliki beberapa rumah adat tradisional Karo dan ada yang masih digunakan sebagai tempat tinggal sampai saat ini. Rumah tertua kira-kira berumur 120 tahun.
Untuk mencapai Peceren dengan aksesibilitas yang baik dari Kota Berastagi kita dapat menggunakan sarana transportasi lokal tujuan Medan atau pun berjalan kaki.
Jadi, selain terkenal dengan wisata alam yang menjadikannya salah satu destinasi populer di Sumut, Kabupaten Karo juga menawarkan potensi wisata budaya yang menarik. Anda bisa menikmatinya sekaligus dalam sekali melakukan perjalanan wisata di sana.[zbr]