Krtnews.id | Demi mendukung penggunaan kendaraan listrik di Bali, PT PLN (Persero) membangun 21 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Simak daftar lengkap SPKLU di Bali dan tarif pengisian baterai kendaraan listrik berikut ini.
Baca Juga:
Sepanjang 2024, PLN IP Mampu Tekan Emisi Karbon 921 Ribu Ton CO2
Manajer Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyediakan fasilitas stasiun pengisian (charging station) tahap awal transisi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai.
"Melalui penggunaan kendaraan listrik harapannya semakin banyak masyarakat yang mulai sadar pentingnya membentuk pola hidup ramah lingkungan. Seiring bertambahnya jumlah pengguna kendaraan listrik di Bali, harapannya PLN juga akan terus meningkatkan penyediaan SPKLU di titik-titik lokasi yang mudah dijangkau seluruh masyarakat Bali," katanya.
Lokasi SPKLU Bali
Baca Juga:
Sepanjang 2024, PLN IP Mampu Tekan Emisi Karbon 921 Ribu Ton CO2
21 tempat pengisian baterai kendaraan listrik tersebar di seluruh kabupaten dan kota Bali. Berikut daftar lengkap SPKLU Bali.
- 2 SPKLU ULP Negara Jembrana
- 2 SPKLU Wisma PLN Bedugul Tabanan
- 1 SPKLU ULP Tabanan
- 1 SPKLU Rumah BUMN Denpasar
- 2 SPKLU Hayam Wuruk Denpasar
- 1 SPKLU Semawang Sanur Denpasar
- 2 SPKLU Gudang Tohpati Denpasar
- 1 Bandara I Gusti Ngurah Rai Badung
- 1 SPKLU Munggu Badung
- 2 SPKLU ITDC Nusa Dua Badung
- 1 SPKLU ULP Singaraja Buleleng
- 1 SPKLU ULP Gianyar
- 2 SPKLU Kintamani Akademi Bangli
- 1 SPKLU ULP Klungkung
- 1 SPKLU ULP Karangasem
Tarif Cas Kendaraan Listrik
Made Arya menjelaskan, biaya mengisi baterai kendaraan listrik terbilang lebih terjangkau dibandingkan kendaraan konvensional. Ia mencontohkan, dengan biaya Rp 90 ribuan, kendaraan listrik sudah bisa menempuh 345 kilometer.
"Contohnya biaya pengecasan satu kali untuk Hyundai Kona Electric 100% sebesar Rp 96 ribuan, sudah bisa menempuh jarak 345 km, dengan kapasitas baterai 39.2kW," jelas Made Arya.
Sementara untuk durasi pengisian daya baterai mobil listrik, dibagi kapasitas charging SPKLU 22kW pada kondisi nol sampai 100% membutuhkan waktu 1,7 jam. Jika posisi 90% lebih singkat lagi waktu pengisiannya.
"Cara mudah mengecek waktu yang dibutuhkan untuk charging adalah daya baterai mobil dibagi kapasitas charging SPKLU pada kondisi nol sampai dengan 100%. Untuk SPKLU 22kW membutuhkan waktu 1,7 jam, sedangkan pada posisi 90% cukup 1,2 jam," jelasnya.
Pengusaha motor listrik Manager Area GESITS Bali Pratama, Reza Hidayat menerangkan, baterai motor listrik cukup dicas selama tiga jam atau jika dirupiahkan hanya membutuhkan Rp 2.500-Rp 3.000 dan sudah dapat digunakan perjalanan hingga 50 km.
"BBM Pertalite harga Rp 7.600 per 1 liter dapat digunakan untuk 40-50 km. Sementara motor listrik hanya membutuhkan Rp 2.500-Rp 3.000 dan sudah dapat digunakan untuk perjalanan hingga 50 km," terangnya. [jat]