Krtnews.id | Wisata jalan kaki atau walking tour menjadi salah satu jenis wisata yang diminati selama pandemi Covid-19, khususnya di Jakarta.
Sesuai namanya, walking tour memungkinkan wisatawan untuk wisata dengan berjalan kaki dalam sebuah rute yang telah ditentukan. Mereka tetap ditemani pemandu yang akan menjelaskan tempat-tempat yang dilewati.
Baca Juga:
Kemenkeu Bekukan Anggaran Rp50,14 Triliun Melalui Kebijakan Automatic Adjustment
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DKI Jakarta, Indra Diwangkara, mengatakan bahwa rata-rata jumlah pendaftar untuk wisata tersebut dalam satu minggu bisa mencapai 200 hingga 300 orang.
"Tapi karena kami membatasi (dalam) masa PPKM Level 2, kami mengakomodasi 40 orang untuk sekali jalan," katanya, usai acara Musyawarah Nasional (Munas) VII HPI di Jakarta Barat pada Selasa (25/1/2022).
"Pada masa pandemi ini, teman-teman (wisatawan) enggak bisa keluar kota, justru yang wisata cuma dua jam ini bisa jalan," imbuhnya.
Baca Juga:
Berkali-kali Tertunda, Netanyahu Akan Diadili atas Tuduhan Korupsi
Ia menambahkan, peserta yang ada merupakan wisatawan lokal asal Jakarta. Terdapat sekitar 36 rute yang bisa dicoba dengan harga mulai dari Rp 500.000 per 10 orang atau Rp 50.000 per orangnya.
Adapun kawasan yang menjadi favorit wisatawan, di antaranya Kota Tua di Jakarta Barat, Sunda Kelapa di Jakarta Utara, dan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.
Indra menjelaskan bahwa kegiatan tersebut lebih dari sekadar mengunjungi tempat wisata.
"Kekuatan dari tourist guide itu storytelling, jadi tidak hanya mengunjungi obyek (wisata), tapi kami juga bercerita. Sehingga mereka enggak sekadar foto-foto, tapi dapat wawasan baru," terangnya. [jat]