Forjasida.id | Dalam rangka mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan mengimplementasikan kolaborasi teknologi dibidang konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan Hybrid-Building Information Modelling (BIM) Innovation Conference pada Kamis (24/11), di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta.
Mengusung tema “Peningkatan Kompetensi SDM yang Berbasis BIM dan Geospasial sebagai Persiapan Membangun IKN, dan Sosialisasi Pemanfaatan BIM pada Proyek Konstruksi”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan knowledge sharing mengenai impelementasi teknologi BIM bagi pengguna jasa konstruksi untuk mendorong pemanfaatan teknologi.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
“Pemanfaatan teknologi BIM serta kesiapan Sumber Daya Manusia dalam pengoperasian perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) merupakan dua hal yang harus berjalan sinergi dan berkelanjutan”, kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pembukaan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Tahap I Bendungan Sepaku Semoi, Sabtu (27/8) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah yang mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada pembukaan Hybrid-BIM Innovation Conference menambahkan, BIM akan mempermudah koordinasi, integrasi, efisiensi dan pengendalian pelaksanaan konstruksi sehingga akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur di IKN.
“BIM bukan semata- mata aplikasi atau pengoperasian komputer, tetapi representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional suatu bangunan. Oleh karena itu, SDM bidang konstruksi yang akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur IKN perlu dibekali dengan kompetensi di bidang BIM melalui pemodelan digital,” jelas Zainal Fatah.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus berupaya mendorong peningkatan kompetensi di bidang BIM salah satunya melalui kolaborasi dan sinergi dengan stakeholders penyedia layanan software BIM, PT. Trimble Solutions SEA Pte. Ltd.
“Sebelumnya telah dilaksanakan MoU antara Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dengan PT. Trimble Solution SEA Pte. Ltd yang akan mencetak 500 orang Instruktur dan melatih 1500 orang ASN dan calon tenaga kerja konstruksi, dan juga pemanfaatan secara gratis 450 Lisensi Trimble Structures dan Trimble Connect untuk mencetak Ahli BIM ke depan. Hingga saat ini, dengan kerja sama antara Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) dengan Trimble, telah dilaksanakan pelatihan BIM instruktur dengan total 64 peserta dan pelatihan BIM dengan total 1866 peserta,” jelas Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan.
Pada kegiatan ini pula, dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Trimble Navigation Singapore Pte. Ltd. yang merupakan kerja sama lanjutan dalam penyelenggaraan pelatihan dengan pemanfaatan teknologi dan peralatan Geospasial, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terkait BIM yang lebih komprehensif.
”Melalui program-program yang dirancang pada Perjanjian Kerjasama ini, diharapkan pelatihan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran, memberikan manfaat bagi para stakeholders, dan dapat diimplementasikan dalam pembangunan infrastruktur nasional. Yang lebih penting lagi adalah dapat menumbuhkan BIM Awareness kepada setiap peserta sehingga tercipta BIM Environment yang baik dan berkelanjutan”, tandas Zainal Fatah.
Pada Hybrid-BIM Innovation Conference ini juga dilakukan knowledge sharing mengenai implementasi teknologi BIM pada proyek riil oleh PT. PP (Persero) Tbk, diikuti oleh presentasi produk Trimble, Live Demo, serta Hands On alat-alat berteknologi Mixed Reality dan Augmented Reality dari Trimble. [JP]