Forjasida.id | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninjau lokasi lahan pertanian Sorgum di Desa Laipori, Kecamatan Pandawai dan di Desa Patawang, Kecamatan Umalulu Kabupaten Sumba Timur, NTT, Minggu (11/9/2022).
Menteri Basuki mengatakan bahwa kunjungan ke Sumba Timur merupakan instruksi dan tindaklanjut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Juni 2022 untuk mendukung pengembangan sorgum sebagai sumber pangan alternatif pengganti nasi, mengingat adanya ancaman serius krisis pangan global.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Di Sumba Timur akan ada tiga lokasi yang akan kita tangani. Pertama, di Laipori untuk lahan seluas 135 hektare (ha), kedua di Desa Patawang 500 ha, kemudian ketiga 500 ha lagi di Kawangu. Semua ini tergantung pada ketersediaan air. Tantangan alam di Sumba Timur ini tidak lain adalah air, air dan air," kata Menteri Basuki.
Untuk itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan memberikan dukungan penyediaan air melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dan penambahan titik sumber air lewat sumur bor.
"Di Laipori, kita akan coba buatkan 4 titik sumur bor, termasuk jaringan pipanya dengan teknik distribusi air menggunakan lateral sprinkler agar tidak banyak air yang menguap. Kemudian di Kawangu juga kita akan coba 2 titik sumur bor. Nanti dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh PT Brantas Abipraya agar lebih cepat," kata Menteri Basuki.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Sementara khusus di Desa Patawang, Menteri Basuki menginstruksikan agar dibuat sumur gali lewat skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat, khususnya yang tergabung dalam himpunan Petani Pemakai Air (P3A).
Lewat skema padat karya, masyarakat yang terlibat bisa belajar membuat sumur gali, sekaligus mendapatkan upah harian yang bisa membantu menjaga daya beli masyarakat, sekaligus menggerakkan perekonomian desa. Masyarakat di Sumba Timur sangat membutuhkan air.
Secara khusus, kepada para Mahasiswa Magister Super Spesialis PUPR yang sedang praktik lapangan di Sumba Timur, "Saya minta untuk disurvei dan dipelajari teknik pembuatan sumur gali, sumur bor dan sistem irigasi sprinkler lateral," kata Menteri Basuki.