Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) membuktikan komitmennya sebagai BUMN yang selalu ada untuk Indonesia melalui pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Bali.
Seiring dengan pertumbuhan sektor wisata dan penduduk yang pesat di Bali, hal tersebut secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan kebutuhan air baku. Oleh karena itu, pembuatan tambahan tampungan air seperti bendungan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut.
Baca Juga:
Tingkatkan Tampungan Air di NTT, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bendungan Temef
Bendungan Sidan dibangun pada tiga wilayah kabupaten di Bali, yakni Badung, Bangli dan Gianyar sejak tahun 2018. Bendungan yang nantinya memiliki kapasitas tampung sebesar 3,82 juta meter kubik ini ditargetkan selesai pada 2023.
“Bendungan Sidan merupakan salah satu dari 65 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi program prioritas pada bidang pembangunan infrastrukur di Bali. Kehadiran bendungan ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi Bali melalui peningkatan jumlah tampungan air,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Lebih lanjut, Anas menambahkan bahwa selain mendukung ketahanan air dan pangan pada tiga kabupaten di Bali, Bendungan Sidan yang dibangun di atas lahan seluas 82,73 hektar dan total bidang 165 are tersebut memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW.
Baca Juga:
Kebanggaan Terbaru Era Jokowi: Bendungan Leuwikeris Senilai Rp 3,5 T Siap Beroperasi
Selain itu, Bendungan Sidan juga mampu menyediakan air baku 1,75 m3/detik di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) guna memenuhi kebutuhan domestik dan pariwisata.
Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonal dengan Inti Tegak memiliki panjang puncak 185 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.
Bendungan ini dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 453 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi sebagai pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit ke luar. [JP]