Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembangunan Bendungan Keureuto selesai tahun depan.
Saat ini bendungan yang berlokasi di Kabupaten Aceh Utara ini memiliki progress fisik sebesar 65,63 persen.
Baca Juga:
Komisi V DPR RI Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp73,76 Triliun
Merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), fungsi utama bendungan ini ialah menampung air dari Sungai Krueng Keureuto.
“Bendungan Keureuto berkapasitas tampung 215,94 juta per meter kubik serta memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta meter kubik, jadi nantinya bendungan ini mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di kawasan Aceh Utara,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, seperti dilansir laman bumn.go.id
Anas menambahkan, Bendungan Keureuto juga akan difungsikan untuk menyediakan air irigasi yang mampu mengairi lahan seluas 9.420 hektar. Sehingga dapat dipastikan kebutuhan air bagi masyarakat di sekitar Bendungan Keureuto dapat terpenuhi. Bukannya tanpa alasan, bendungan ini akan menyediakan air baku dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik.
Baca Juga:
Peresmian 3 Gedung Fakultas IPDN, Sinergi Kementerian PU dan Kemendagri Dukung Infrastruktur Pendidikan
Di samping itu Abipraya yang merupakan BUMN Karya champion di infrastruktur air juga membangun fasilitas yang menjadi nilai tambah Keureuto.
Bendungan yang bakal menjadi bendungan terbesar di Sumatera ini nantinya juga dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 6,34 MW.
Diharapkan dengan adanya bendungan ini dapat turut menyokong produktivitas irigasi di Aceh Utara dan sekitar.