Forjasida.id | Proyek MRT Jakarta Fase 2 yang membentang dari Bundaran HI hingga Kota sudah dimulai. Berbagai pekerjaan sudah dilakukan.
Proyek MRT Jakarta Fase 2 ini dibagi dalam dua segmen, yakni segmen 1 Bundaran HI-Harmoni dan segmen 2 Harmoni Kota. Untuk segmen 1 dilakukan proyek CP 201 yang merupakan pekerjaan sipil dan progresnya sudah mencapai 25,83%.
Baca Juga:
Polisi: Pembunuh Karyawan MRT di KBT Cakung Terjerat Utang Rp 3 Miliar
Lalu untuk segmen 2 terbagi dalam pengerjaan CP 203 pekerjaan sipil yang progresnya sudah mencapai 5,87%. Kemudian ada CP 208 yang merupakan pengerjaan railway system dan track work untuk Mangga Besar-Kota. Ada juga CP 202-205A yang merupakan pekerjaan sipil untuk wilayah Harmoni-Mangga Besar.
Bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A telah tiba. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan, proyek MRT Jakarta Fase 2A akan menggunakan 2 TBM. Untuk TBM yang pertama sudah tiba di pelabuhan Tanjung Priok.
"TBM pertama kita untuk fase 2A ini sudah sampai di Priok pada tanggal 20 November yang lalu. Saat ini sedang tahap proses custom clearance dan diharapkan bisa diantar dalam waktu dekat ke lapangan," ucapnya, seperti dilansir detikcom, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga:
BCA Digital Gandeng MRT Jakarta Berikan Promo "Cashback" 100 Persen
Setelah keluar dari pelabuhan, TBM itu akan dikirimkan ke lokasi proyek untuk kemudian dirakit. Setelah dirakit ditargetkan TBM itu mulai melakukan pengeboran pada Januari 2022.
Sementara untuk TBM yang kedua saat ini tengah berada di Pelabuhan Shanghai. Prosesnya saat ini tengah menunggu pemuatan ke dalam kapal untuk dikirim ke Indonesia.
Kedua TBM untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A itu dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries di pabriknya yang berada di China.
Silvia menjelaskan, kedua TBM itu memiliki tipe earth pressure balance dan ukurannya lebih besar dari TBM di fase 1. Memiliki diameter 6,8 meter dan panjang badannya sekitar 8,5 meter.
Selain itu telah dilakukan juga pemindahan Tugu Jam Thamrin dilakukan karena dilintasi proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Tepat di bawah tugu itu juga menjadi lokasi Stasiun MRT Thamrin nantinya.
"Kenapa dia harus dipindahin karena dia letaknya tetap di atas struktur dari stasiun Thamrin. Kita pada saat bangun kan harus digali. Makannya dia kita pindahin dulu," kata Silvia.
Nantinya setelah proses pembangunan Stasiun MRT Thamrin, tugu itu dikembalikan di lokasi semula. Silvia juga mengatakan bahwa nantinya struktur atap Stasiun MRT Thamrin diperkuat agar bisa menopang Tugu Jam Thamrin tersebut.
Silvia menjelaskan, pemindahan Tugu Jam Thamrin dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama memindahkan puncak tugu yang terdapat jam besar. Tahap pertama baru selesai dilakukan tadi malam.
Tahap kedua dilakukan pemindahan tiang utama dan sebagian atap pos Polisi. Tahapan ini akan dilakukan malam nanti. Kemudian tahapan terakhir akan dilakukan pemindahan pos Polisinya beserta dengan pondasi tugu tersebut. Ditargetkan proses pemindahan Tugu Jam Thamrin ini selesai pada pertengahan Desember 2021. (JP)