Forjasida.id | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan akses air minum aman bagi masyarakat di Jawa Timur (Jatim) melalui peningkatan jaringan layanan air bersih perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Selain SPAM Regional Umbulan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2021 lalu, Kementerian PUPR juga melakukan optimalisasi infrastruktur SPAM skala kota/kabupaten melalui Program National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Blitar, Lamongan, dan Ponorogo.
Baca Juga:
Usai Ditandatangani, Pemkab Karo Serahkan Aset Pembangunan SPAM ke Direktur PDAM Tirta Malem
Tujuan utama Program NUWSP yaitu untuk mendukung pembangunan SPAM di perkotaan dalam rangka peningkatan akses dengan fokus terhadap penyediaan air minum yang layak, bantuan teknis dan dukungan majemen dalam peningkatan kapasitas bagi Pemerintah Daerah dan BUMD Air Minum serta investasi yang inovatif dan efektif.
"Layanan pembangunan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam, serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dilansir laman pu.go.id.
Pembangunan SPAM di Blitar mulai dikerjakan sesuai kontrak pada 25 September 2020 dan selesai pada Juli 2021. Anggaran pembangunannya senilai Rp12,6 miliar dengan kontraktor PT Tirta Sarana Mulia Technology mencakup pembangunan Seated Gate Valve Resillient, Water Meter dan Logger, unit Removal Fe dan Mn, Ground Reservoar, pengadaan pipa, pemasangan pipa, Genset Silent, pembangunan sumur bor.
Baca Juga:
Pembangunan Sumedang Terus Dipacu, SPAM Jadi Skala Prioritas
Sumber air SPAM NUWSP Kota Blitar diambil dari sumur bor sedalam 120 meter dengan debit 16 liter/detik. Air dialirkan melalui sistem aerasi dan lamela yg merupakan bangunan berbentuk seperti sarang tawon serta filtrasi untuk mengurangi kadar besi, lalu disaring kembali melalui serangkaian proses untuk mengurangi zat mangan.
Selanjutnya air dialirkan menuju bak penampung dan siap didistribusikan ke rumah warga melalui Sambungan Rumah (SR). Pipa utama menuju SR dilengkapi dengan water meter induk bersistem elektromagnetik sehingga terdata secara otomatis.
Diharapkan program optimalisasi SPAM Kota Blitar ini dapat memberikan peningkatan luas area layanan yang semula berada di angka 6.000 SR menjadi 9.000 SR pada tahun 2022.
Kemudian SPAM Babat di Kabupaten Lamongan yang juga selesai pada 2021 dengan nilai kontrak Rp16,9 miliar berupa perbaikan dan penambahan jaringan pipa serta reservoar berkapasitas 800 m3.
Pada 2021-2022, ditargetkan pemasangan 1.500 SR baru dan optimalisasi 750 SR eksisting, sehingga total sambungan SR mencapai 4.500 di akhir tahun 2022.
Target SR tersebut dengan memanfaatkan air baku pada IPA yang dibangun pada 2021 berkapasitas 50 liter/detik dan IPA eksisting sebesar 50 liter/detik dari total kapasitas 100 liter/detik.
Terakhir SPAM BNA di Ponorogo yang dilaksanakan sejak 4 September 2020 oleh kontraktor PT Bayu Surya Bakti Konstruksi - PT Global Mandira Semesta (KSO) senilai Rp14,2 miliar.
Dukungan infrastruktur dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya berupa pembangunan 2 unit WTP yang berada di Kelurahan Sewelut dan Mrican.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan sumur bor kapasitas 15 liter/detik, ground reservoar 300 m3, rumah pompa dan panel, pembangunan Cascade Aerator, instalasi Chlor, pompa Submersible, pompa Centrifugal, pemasangan pipa HDPE, dan Genset Silent.
Sumber air SPAM diperoleh dari 2 sumur bor di Desa Mrican dan Sewelut dengan total debit air mencapai 30 liter/detik.
Sebelum dialirkan ke reservoar kapasitas 300 m3, air diolah terlebih dahulu melalui aerator untuk mengurai kandungan Fe, kemudian air dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.
Selain meningkatkan kualitas air, optimalisasi tersebut dinilai mampu memperluas cakupan area layanan di Kabupaten Ponorogo dengan menambah 1.500 SR hingga tahun 2022. [JP]