Forjasida.id | Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti besarnya ongkos pembangunan LRT Jabodebek.
Sebagaimana diketahui, nila proyek LRT Jabodebek yang awalnya sebesar Rp 29,9 triliun bengkak menjadi Rp 32,5 triliun.
Baca Juga:
Dukung Konektivitas Transportasi Jakarta, PLN Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Berkelanjutan
Menurut pria yang akrab disapa JK itu pembangunan LRT tidak mudah. Dia mengatakan, ongkos LRT mahal karena semua rutenya dibuat melayang di atas atau elevated.
"Ini tidak mudah, khususnya karena sistemnya khususnya, kalau yang punya di atas itu di kota, luar kota tidak perlu. Ini sampai Cibubur di atas ongkosnya mahal sekali," katanya di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Dia mengatakan, dengan proyek yang mahal maka berimbas ke harga tiket. JK menuturkan, hal itu membuat LRT sulit bersaing dengan KRL.
Baca Juga:
Pemkot Bogor Percepat Pembangunan Moda Trem, Ini Rutenya
"Ongkosnya mahal berarti dia punya tarif nanti mahal sekali tidak bisa bersaing katakanlah KRL. KRL tarif dari Bogor cuma Rp 3.500 ini bisa Rp 20 ribuan. Bagimana bisa bersaing, jadi tidak akan mudah," katanya.
JK juga menyinggung LRT Jabodebek yang penumpangnya sedikit.
"Pengalaman di Palembang itu kan penumpangnya 5 orang. Itu harus dikaji lagi tapi sudah terlanjur," tutur JK. [JP]