Forjasida.id | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk - Cisanggarung terus mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Cipanas guna menopang kebutuhan air bagi irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 Hektare (ha).
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono mengatakan, Bendungan Cipanas merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2017 dengan volume tampung 250,81 juta m3. Progres konstruksinya telah mencapai 90 %, sedangkan untuk pembebasan lahannya sudah 80 % dengan sisa lahan yang belum bebas di daerah genangan dan jalan akses.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Apabila pekerjaan dan pembebasan lahan lancar, mudah-mudahan pertengahan tahun 2023 sudah mulai digenangi air (impounding)," terang Airlangga Mardjono saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Anggota Komisi V DPR RI meninjau Bendungan Cipanas di Desa Cibuluh Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, Jumat (9/9/2022).
Airlangga Mardjono menambahkan, Bendungan Cipanas merupakan Benungan Multifungsi yang memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 487,75 meter kubik perdetik, berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW, dan memiliki potensi untuk wisata.
Kepala BBWS Cimanuk - Cisanggarung Kementerian PUPR Ismail Widadi mengatakan, bendungan dengan volume total mencapai 250,81 juta m3 serta tinggi panjang puncak 326 meter merupakan bendungan bertipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan saluran pengelak sepanjang 452 meter.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarung dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 65.70 km persegi.
Pembangunan Bendungan Cipanas dikerjakan dalam tiga paket konstruksi. Paket 1 dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya - PT. Jaya Konstruksi KSO yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan. Sementara paket 2 dikerjakan PT. Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung, sedangkan paket 3 dikerjakan PT. Wijaya Karya - PT. Jaya Konstruksi KSO untuk peninggian tubuh bendungan. Total biaya konstruksi secara keseluruhan mencapai Rp1.8 triliun.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Andi Iwan Darmawan Aras mengapresiasi percepatan pembangunan Bendungan Cipanas, "akan kami dorong agar dapat terselesaikan sesuai jadwal sehingga secepatnya dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat kususnya petani sebagai jaringan irigasi," imbuhnya.