Forjasida.id | Flushing atau penggelontoran waduk merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air yang dilakukan Perum Jasa Tirta I yang kali ini dilaksanakan di Waduk Wlingi dan Lodoyo yang terletak di Blitar, Jawa Timur.
Kegiatan yang sebelumnya sempat terhenti dilaksanakan pada tahun 2020 dan 2021, akhirnya dapat kembali terlaksana pada 21-26 Maret 2022.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Melalui flushing, selain dapat menjamin keberlangsungan fungsi Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo, juga bertujuan untuk mengoptimalkan ruang tampungan air sehingga dapat meningkatkan suplai air untuk berbagai kebutuhan di hilirnya.
Flushing dapat membersihkan sampah sekaligus sedimen yang menumpuk di dasar waduk, terutama yang terletak di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo.
Kegiatan ini dapat meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan penyaluran air untuk produksi listrik melalui PLTA Wlingi dan Lodoyo serta suplai irigasi Lodagung untuk lahan pertanian seluas 15.132 hektare.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Untuk dapat melakukan kegiatan flushing perlu adanya penghentian operasi PLTA maupun suplai air untuk Daerah Irigasi (DI) Lodagung, selain itu diperlukan juga penutupan jalan akses lintas Bendungan Wlingi dan jalan akses lintas Bendung Lodoyo.
Direktur Operasional Perum Jasa Tirta I, Milfan Rantawi menyampaikan pada Kamis 31 Maret 2022 bahwa segala konsekuensi atas kegiatan flushing telah diinformasikan kepada seluruh pihak terkait baik mitra, stakeholder serta masyarakat.
Sosialisasi kegiatan telah kami laksanakan sebelumnya, agar masyarakat dan para pengguna air dapat memperoleh informasi dengan baik.
"Pelaksanaan flushing di musim hujan merupakan salah satu bentuk penanganan risiko, terutama terkait penghentian alokasi air irigasi. Di musim ini kebutuhan air irigasi dapat tercukupi dari curah hujan, sehingga flushing Wlingi - Lodoyo ini tidak mengganggu kebutuhan air irigasi."
Seluruh tahapan, menurut Milfan telah dipersiapkan secara matang. Mulai dari penyusunan jadwal kegiatan, koordinasi internal maupun lintas sektor, penyiapan dan pengoperasian alat berat, inspeksi keamanan bendungan, hingga pengukuran echosounding serta pengambilan sampel kualitas air dan sedimen di waduk.
"Saat ini sedang kami lakukan perhitungan efektivitas pelaksanaan flushing, evaluasi kegiatan dari pengukuran echosounding dan pengambilan sampel kualitas air pasca flushing menjadi tolok ukur berapa kubik volume tampungan yang berhasil dipulihkan. Nantinya hasil evaluasi akan Kami laporkan kepada Kementerian PUPR sebagai Kementerian teknis sekaligus pemilik aset." ucap Milfan.
Lebih jauh, beliau menyampaikan bahwa kegiatan flushing Wlingi-Lodoyo, selain dapat mengembalikan volume efektif waduk Wlingi juga dapat mengurangi degradasi dasar sungai di Brantas tengah melalui transport sedimen yg terjadi.
Menutup pembicaraan, Direktur Operasional PJT I menyampaikan bahwa kegiatan flushing Wlingi - Lodoyo 2022 telah selesai dilaksanakan dengan baik, beliau mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung kelancaran selama pelaksanaannya.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat sepanjang kegiatan juga dilakukan untuk mendukung upaya dalam menekan angka penularan penyebaran Covid-19. [JP]