Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) bersinergi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi lainnya, mempercepat penyelesaian proyek preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Proyek yang dilaksanakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini ditargetkan rampung pada tahun 2023.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Di sini Brantas Abipraya mengerjakan ruas jalan dengan total panjang 10,58 Km (kilometer) dan ditargetkan tuntas pada tahun depan," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).
Anas menyebut pada pengerjaan proyek ini Brantas Abipraya mengerjakan 4 ruas jalan, yang terdiri dari Ruas Jalan Soekarno-Hatta dengan panjang 3,17 Km, Ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 Km, Ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km, dan Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 Km.
Dikatakannya, preservasi Jalintim memiliki nilai investasi sebesar Rp 982,4 miliar, dengan total panjang jalan yaitu 29,87 Km. Proyek ini terdiri dari 6 ruas dengan masa konsesi selama 15 tahun. Adapun rincian masa konsesi yakni 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, dan Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40%.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Anas berharap kehadiran preservasi Jalintim dapat meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah. [JP]