Forjasida.id | Setelah di tahun sebelumnya berhasil merampungkan beberapa bendungan, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali berhasil menyelesaikan produk infrastruktur ketahanan air dan pangan bagi masyarakat Indonesia Tengah yakni Bendungan Bintang Bano yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Berkolaborasi dengan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas) dan PT Bahagia Bangunnusa, Bendungan ini menjadi Bendungan pertama Hutama Karya di tahun 2022 yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ibu Iriana Jokowi, tepatnya hari ini, Jumat (14/1).
Baca Juga:
Lokasi Tambang Emas Ilegal di Sekotong-NTB Dikelola TKA Ditutup KPK
Turut hadir mendampingi Jokowi dan Iriana dalam peresmian ini, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra serta pejabat lainnya.
Sebelum meresmikan Bendungan Bintang Bano, Presiden beserta rombongan terlebih dahulu mendayung perahu kayu menyisir area bendungan.
Jokowi menyampaikan bahwa Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan ke-29 yang telah diresmikan sejak tahun 2015.
Baca Juga:
Diresmikan Presiden Jokowi, Begini Penampakan Bendungan Terbesar di NTB
“Ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini terdapat air. Kuncinya ada air, dan air ada jika kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Itu sebabnya bendungan-bendungan ini kita bangun,” ujar Jokowi.
“Alhamdulillah pada hari ini, Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak tahun 2015, menghabiskan biaya 1,44 triliun rupiah sudah selesai dan bisa difungsikan. Bendungan ini adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saya harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku khususnya di wilayah-wilayah kering di NTB,” tutup Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
Dua hari sebelum diresmikan yakni pada Rabu (12/1), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung persiapan proses Bendungan Bintang Bano yang sudah siap digunakan sebagai bendungan multifungsi.
Dalam kunjungannya, Basuki mengatakan bahwa Bendungan Bintang Bano akan menjadi bendungan ketiga yang diresmikan Presiden Jokowi di NTB setelah Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019.
Ia juga mengapresiasi kinerja para kontraktor yang berhasil merampungkan bendungan tepat waktu.
“Bendungan ini juga yang terbesar kapasitas tampungnya di NTB dengan volume 76 juta m3. Selanjutnya setelah ini dilakukan pembangunan Bendungan Sila, kemudian Tiu Suntuk dan Meninting,” ujar Basuki. [JP]