Forjasida.id | Smartphone menjadi benda wajib yang kini selalu dipegang dalam aktivitas sehari-hari. Namun, jarang yang tahu terkait proses pembuatan smartphone di balik layar. OPPO mengungkap proses tersebut, terutama terkait pembuatan smartphone di pabrik yang ada di Indonesia.
"Pabrik OPPO memiliki luas 4.763m3 dan memiliki 2.000 karyawan di dalamnya. Lalu mengapa OPPO mendirikan pabrik sendiri di Indonesia? OPPO memasuki pasar Indonesia pada tahun 2013, berdasarkan pada riset tahun itu produk yang berasal dari China itu dinilai kurang dapat dipercaya," ujar keterangan resmi OPPO, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga:
Lebih Memukau, Vivo V30e Siap Hadirkan 3D Curved Screen dan Ultra Slim Design
"Namun OPPO mematahkan stigma tersebut dengan komitmen, yaitu membuat pabrik sendiri dan memproduksi sendiri, sehingga OPPO bisa memantau dan mengontrol sendiri untuk selalu bisa membawa kualitas terbaik untuk para pelanggan," imbuhnya.
Sebelum memasuki ke bagian dalam pabrik, OPPO memiliki SOP yang sangat ketat untuk menjaga standar kualitas produk. Salah satu SOP yaitu dengan memakai jubah anti-statis dan penutup sepatu agar tidak ada aliran listrik dan kotoran yang terbawa ke dalam pabrik.
Pabrik untuk produksi smartphone ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang pembuatan, packaging dan testing yang masing-masing mempunyai bagiannya sendiri.
Baca Juga:
Hape Rusak? Vivo Punya Layanan Perbaikan Antar Jemput Lho!
Di proses pembuatan ini OPPO telah menggunakan 90% mesin dan hanya menggunakan 10% tenaga manusia untuk melihat hasil pemasangan serta melakukan pengecekan atau inspeksi yang lebih akurat pada proses pemasangan dan peletakan komponen-komponen smartphone.
Pada ruangan pembuatan ini, smartphone OPPO mulai dirakit dari komponen yang terkecil seperti modul kamera, chipset, hingga pemasangan komponen besar seperti baterai. Pada proses ini, dilakukan beberapa tahap penting dalam perakitan smartphone seperti pemasangan mainboard, antenna board, arus listrik, binding system, peletakan modul kamera, pengecekan sensor, proses kalibrasi kamera hingga pengetesan layar LCD.
Untuk kuantitas produksi smartphone-nya sendiri, OPPO bisa memproduksi hingga ribuan smartphone dalam sehari, 1.5 juta smartphone dalam sebulan dan mampu mencapai 20 juta smartphone setiap tahunnya.
"Tapi tak hanya dapat memproduksi secara masif, OPPO juga selalu memberikan kualitas yang terbaik baik dari segi material & komponen yang dipakai, proses pembuatan hingga hasil akhir yang memiliki standar tinggi," tulis keterangan tersebut.
Kualitas dari OPPO ini juga sangat dijaga dan dipantau secara ketat dalam Quality Control OPPO yang sangat baik. Dalam pabriknya, OPPO menggunakan sistem full proof yang 1 fall system sehingga alur produksi berjalan satu arah agar tak ada proses yang terlewat dan dapat dipantau secara real-time. Dengan sistem ini, maka proses produksi tidak bisa dilakukan secara bolak-balik atau ada bagian yang terlewatkan.
Setelah smartphone sudah dirakit dengan sempurna, maka produk selanjutnya akan dilakukan inspeksi smartphone pada bagian internal & eksternal, baik software ataupun hardware. Inspeksi keseluruhan dilakukan secara manual untuk 10 ribu unit smartphone pertama agar pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih detail dan akurat, serta menjamin tidak ada kelolosan atau kecacatan pada proses produksi.
Di balik desain yang elegan dan premium, OPPO A95 juga dibuat tahan debu dan tahan air dengan sertifikasi IPX4. Perangkat juga telah diuji daya tahannya dengan menjalani serangkaian tes gosok terhadap berbagai bahan yang dirancang untuk mensimulasikan pemakaian sehari-hari.
"Semua smartphone OPPO telah melewati proses yang sangat ketat dan OPPO selalu mengedepankan orientasi pengguna, kepuasan pelanggan adalah nomor satu di OPPO. Pabrik OPPO berpegang teguh pada prinsip memberikan yang terbaik dan komitmen terhadap kualitas terbaik untuk para pelanggan," pungkasnya. (JP)