Wahanatani.com | Beberapa dampak perubahan iklim antara lain adalah cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, kekeringan, gelombang panas, dan badai tropis yang bisa menganggu produksi pangan.
Perubahan iklim tengah menjadi salah satu ancaman sektor pertanian yang harus diwaspadai karena dampaknya yang signifikan.
Baca Juga:
Siklon Tropis Bermunculan, BRIN: Indikasi Perubahan Iklim
“Cuaca ekstrem dapat sangat berdampak pada sektor pertanian. Kekeringan yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi dapat berdampak buruk pada hilangnya produktivitas tanaman,” kata Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta melalui keterangan tertulisnya, Ahad (13/2/2022).
Ia mengatakan, perubahan iklim dapat mengganggu ketersediaan pangan dan mengancam ketahanan pangan. Secara sederhana, berkurangnya produksi akan mengakibatkan harga pangan menjadi lebih mahal. Kenaikan harga dapat berdampak pada akses, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan.
Ia melanjutkan, berdasarkan data World Food Programme 2017, tingginya harga makanan bergizi merupakan faktor terbesar yang menghalangi konsumsi rumah tangga yang lebih besar dan lebih sehat.
Baca Juga:
Sri Mulyani: Perubahan Iklim Rugikan Indonesia Ratusan Triliun
Data yang sama juga menunjukkan harga makanan bergizi termurah untuk rata-rata rumah tangga empat orang berjumlah Rp 1.191.883 per bulan. Biaya tersebut lebih dari dua kali lipat rata-rata pengeluaran rumah tangga nasional untuk makanan pada September 2020 yang hanya Rp 588.773 per bulan, berdasarkan data BPS 2020.
Volatilitas harga berdampak signifikan bagi ketahanan pangan Indonesia, karena konsumen dapat mengubah konsumsinya untuk merespons kenaikan harga. Ketika menghadapi kenaikan harga, konsumen mengurangi konsumsi makanan bergizi atau bahkan jumlah keseluruhan makanan mereka.
Penelitian CIPS tentang dampak tingginya harga pangan bagi penerima bantuan sembako menunjukkan, penerima bantuan lebih memprioritaskan beras daripada telur ketika menghadapi kenaikan harga dan akan lebih memilih untuk meningkatkan konsumsi mie instan.